JAMBI- Calon wakil gubernur Jambi nomor urut dua, Syafril Nursal tidak memiliki persiapan khusus menghadapi debat publik kedua, calon wakil gubernur Pemilihan Serentak Tahun 2020 Provinsi Jambi, Sabtu (21/11) besok.
Purnawirawan Jendral Polisi bintang dua ini mengaku akan mengalir saja untuk menjelaskan visi dan misi Jambi Berkah yang dibesutnya bersama Fachrori Umar.
"Kalau persiapan tentu ada, tapi secara secara khusus tidak. Nanti kita akan mengalir saja. Ya, kita ada juga diskusi dengan pakar dan ahli," kata Syafril Nursal usai menerima tamu di kediamannya di kawasan Kosera, Kota Jambi, Jumat (20/11).
Namun mantan Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) ini mengaku sudah siap menghadapi debat kedua tersebut. Seperti debat pertama, kata Syafril, pihaknya juga akan menguraikan visi misi Jambi Berkah secara runut, sehingga tidak ada lagi keraguan untuk mendukung paslon nomor urut 2.
"Yang jelas kita siap. Kita punya visi misi dan siap menguraikannya pada debat calon wakil gubernur nanti," katanya.
Sebelumnya pada debat pertama, calon gubernur Fachrori Umar menjadi satu-satunya kandidat yang menyampaikan visi misi yang terukur di bandung dua rival politik nya. Kala itu Fachrori Umar menyampaikan visi misi secara lugas dan terukur.
Pada segmen pertama, Fachrori Umar secara rinci menjelaskan apa saja visi misi yang akan dilakukannya jika terpilih menjadi Gubernur Jambi. Visi yang diusung adalah Jambi Berkah yang merupakan singkatan dari "Bangun Ekonomi Rakyat, Kreatif dan Amanah".
Kemudian ini diperkuat dalam misi, yakni meningkatkan daya saing daerah melalui peningkatan modal sosial, kualitas infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi daerah.
Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang amanah berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik. Serta meningkatkan ketahanan daerah yang berorientasi pada kondusifitas sosial ekonomi dan politik.
Visi misi itu dituangkan dalam empat prioritas pembangunan, yakni pemberdayaan ekonomi inklusif melalui perluasan fungsi lembaga sosial keagamaan. Penguatan birokrasi berbasis ekosistem digital, penguatan manajemen tangguh bencana dan pengembangan potensi spesifik daerah.
Disamping itu, Fachrori yang menggandeng Syafril Nursal juga memiliki 9 program unggulan. Pertama pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, yang terdiri dari Insentif guru ngaji, imam, khotib, dan marbot.
Ada juga bantuan modal wirausaha untuk milenial, ibu-ibu dan kelompok rentan seperti subsidi sembako, beasiswa bagi SMA/SMK/S1/S2/S3 dan pesantren. Jaminan kesehatan masyarakat untuk layanan Non BPJS, subsidi air bersih dan akses layanan internet bagi siswa dan santri.
Kedua membangun lembaga sosial keagamaan (LSK) dengan perluasan fungsi sosial ekonomi. Ketiga memperkuat industri pengolahan komoditas unggulan (karet, sawit, kopi, kayumanis, padi, pinang dan kelapa.
Keempat pembangunan dan peningkatan kualitas infrastruktur listrik, jalan dan jembatan. Kelima Pembangunan pariwisata yang terintegrasi dan keenam penguatan fungsi adat dan kebudayaan.
Ketujuh perbaikan tata kelola pertambangan rakyat dan lingkungan hidup. Kedelapan peningkatan kesejahteraan PNS dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan sembilan mendorong investasi dan memperkuat UMKM dalam rangka membuka lapangan pekerjaan.
Dalam segmen penajaman visi misi, penjelasan Fachrori juga lebih runut. ini terkait penataan wilayah sesuai dengan kultur, potensi dan keunggalan masing-masing daerah dengan melakukan pengembangan potensi spesifik di seluruh Provinsi Jambi.
Menurut Fachrori, pembangunan Jambi mesti disesuaikan dengan karakter dan keunggulan daerah masing-masing sehingga bisa meningkatkan perekonomian guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, pembangunan mesti ditata agar lebih baik dan dekat dengan sentra produksi masing-masing potensi daerah. (***)