Jambi—Tuberkulosis (TB) adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini membutuhkan minum obat dalam jangka waktu 6 bulan bahkan lebih dengan kepatuhan minum obat yang ketat. Berbagai permasalahan muncul dalam pengobatan TB ini seperti resistensi obat TB, kambuhan, penularan ke anggota keluarga, kepatuhan minum obat yang rendah atau masalah putus obat dengan berbagai alasan dan kendala.

 

Banyaknya masalah dalam pengobatan TB yang membuat angka penularan dan kesembuhan TB tidak optimal mendorong sebuah penelitian untuk dilakukan oleh peneliti mahasiswa tugas akhir Prodi Farmasi STIKES Harapan Ibu jambi atas nama Hendri Aptiarmi dibawah bimbingan ibu apt. Jelly Permatasari dan ibu apt. Indri Meirista, M. Sc. Peneliti mengobservasi salah satu masalah pada pasien TB di salah satu  wilayah di kecamatan yang berada di kabupaten Muaro jambi adalah rendahnya edukasi pemahaman pasien TB terkait terapinya dan dampak bila lalai/tidak patuh dalam konsumsi OAT.

 

Peneliti melakukan intervensi dengan datang ke rumah-rumah pasien untuk memberikan edukasi pengobatan pasien TB dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan berdampak pada peningkatan kepatuhan minum obat. Hasil penelitian menunjukan bahwa sejumlah 50 orang pasien telah diberikan edukasi dan berdampak pada peningkatan kepatuhan. Sebelum edukasi diberikan kepatuhan pasien diobservasi dengan hasil 92% berada pada kepatuhan rendah dan ini berubah menjadi 12% setelah pemberian edukasi oleh peneliti.

 

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan oleh pihak terkait dalam memilih metode untuk meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien TB. Peneliti berharap metode ini dapat dilanjutkan baik pada pasien TB maupun pada pasien penyakit lain agar kepatuhan minum obat dapat dipertahankan sehingga capaian pengobatan dapat optimal. (Hendri)