Jambi- Antiretroviral (ARV) adalah antivirus yang diberikan untuk pengobatan infeksi HIV. Pasien HIV rentan dengan penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang infeksi lain yang disebut infeksi opurtunistik sehingga membutuhkan terapi tambahan selain antiretroviral untuk penanganan infeksi tersebut.

Penggunaan satu obat bersamaan dengan obat lain memungkinkan potensi terjadinya interaksi obat. Dan ini berpeluang terjadi pada pasien HIV yang menjalani berbagai terapi pengobatan baik untuk infeksi HIV ataupun infeksi opurtunistik. Seperti penggunaan antiretroviral Efavirenz untuk terapi infeksi HIV dan obat Antifungi untuk terapi infeksi jamur (kandidiasis) . 

 Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang lebih detail menggali informasi interaksi obat antara Efavirenz dan Antifungi khususnya interaksi farmakokinetik. Penelitian berbasis literature (jurnal) untuk mereview dan menghimpun informasi berdasarkan riset/penelitian yang telah dipublikasi dan terpercaya. Jurnal yang diambil sebagai sumber data adalah yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Setelah proses review terhadap beberapa jurnal diperoleh hasil bahwa golongan antifungi yang berinteraksi dengan efavirenz diantaranya adalah Voriconazole, Itraconazole, Posaconazole, dan Ketoconazole. Obat antifungi tersebut dapat merubah profil farmakokinetika Efavirenz. Peningkatan kadar obat Efavirenz dalam darah disebabkan karena interaksi dengan Voriconazol/Itraconazol/Ketokonazole, namun sebaliknya dengan posaconazole terjadi penururnan kadar Efavirenz dalam darah. Dan pada kasus tertentu juga dijumpai penurunan kadar Efavirenz pada interaksi dengan Voriconazole. Selain mempengaruhi kadar Efavirenz dalam darah hasil interaksi juga mempengaruhi Cmax (kadar maksimal) dan Tmax (waktu maksimal) Efavirenz. 

Perubahan farmakokinetika obat dapat berdampak pada hasil terapi sehingga perlu adanya pengetahuan bagi tenaga kesehatan dan pihak terkait dalam penanganan pasien tertutama dalam hal obat agar capaian terapi dapat lebih optimal. Dan harapannya penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumber referensi agar terhindar dari interaksi obat yang merugikan khususnya dalam penggunaan Efavirenz dan Antifungi.

Penelitian ini dilakukan dibawah bimbingan Ibu apt. Jelly Permatasari, M.Farm dan Ibu Amelia Soyata, M.Farm