Beberapa penelitian telah dilaporkan salah satu faktor penyebab rendahnya penggunaan terapi ARV (antiretroviral) pada pasien HIV karna minimnya pengetahuan pasien tentang terapi tersebut. Sementara itu informasi yang tidak tepat terkait efek samping juga mempengaruhi psikologis pasien takut menjalani terapi tersebut. Padahal jumlah pasien HIV semakin meningkat dari tahun ketahun.
Berangkat dari hal ini, ada kesadaran dari penulis untuk melakukan sebuah penelitian sebagai bentuk kepedulian dari seorang mahasiswa tugas akhir prodi farmasi STIKES Harapan Ibu Jambi yang juga punya tanggung jawab dalam hal kesehatan dan obat. Penelitian dilakukan di bawah bimbingan ibu apt. Jelly Permatasari, M.Farm dan ibu Lia Anggresani, M. Si.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan media audiovisual untuk menarik minat dan perhatian pasien HIV dalam memahami terapi ARV sehingga mendorong mereka untuk termotivasi menjalani terapi dengan baik dan benar. Sample adalah pasien HIV yang berada dibawah naungan salah satu yayasan HIV di kota Jambi yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Sebelum diberikan intervensi, tingkat pengetahuna responden diukur terlebih dahulu melalui kuesioner diperoleh hasil kategori pengetahuan baik 15,6%, kategori cukup 31,3% dan kategori kurang 53,1%. Setelah diberikan intervensi berupa edukasi melalui video dan diukur kembali tingkat pengetahun respoden diperoleh kategori baik meningkat menjadi 34,3%, kategori cukup meningkat menjadi 43,8% dan kategori kurang menurun menjadi 21,8%. Hal ini menunjukan bahwa adanya perubahan kearah positif dalam peningkatan pengetahuan pasien HIV dalam memahami terapi ARV melalui metoda yang diberikan.
Harapan kedepannya semoga hasil penelitian ini benar-benar berdampak pada pasien HIV untuk lebih yakin dengan terapi ARV yang sedang dijalani untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.