Resistensi adalah kekebalan mikroorganisme (bakteri) terhadap suatu antibiotik sehingga antibiotik gagal menyembuhkan infeksi/penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Di rumah sakit penggunaan antibiotik yang berlebihan mendorong berkembang nya resistensi dan multiple resisten terhadap bakteri tertentu yang akan menyebar melalui infeksi silang. Resistensi tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat diperlambat melalui penggunaan antibiotik yang bijak. Untuk itu Shinta dewi siregar yang merupakan mahasiswi tingkat akhir Prodi Farmasi STIKES Harapan Ibu Jambi melakukan penelitian terhadap resistensi antibiotik.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Profil Resistensi Antibiotik di Bangsal Anak salah satu Rumah Sakit swasta di kota Jambi periode 2017-2019 pada penyakit Gastroenteritis Akut (GEA), Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan Pneumonia. Penelitian ini merupakan penelitian berjenis deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif yang didasarkan pada data rekam medik pasien yang memenuhi kriteria inklusi peneliti.
Dari hasil penelitian, untuk karakteristik demografi pasien berdasarkan jenis kelamin laki-laki lebih dominan 51,28%, berdasarkan usia tertinggi terdapat pada rentang usia 0-5 tahun sebesar 71, 79%. Bakteri Escherichia coli adalah bakteri yang paling banyak terdeteksi pada pasien GEA. Pada pasien ISK yang paling banyak terdeteksi Staphylococcus sapropitikus pada pasien ISK. Klebsiella pneumonia adalah bakteri yang banyak terdeteksi pada pasien pneumonia. Resistensi Antibiotik tertinggi adalah Ceftriaxone (17,05%), Ampicilin (11,63%), Cefotaxim (10,08%), Amoxycillin/As.Clavulanat (6,20%), Ceftazidim (5,43%). Pada tahun 2017 persentase resistensi antibiotik pada GEA 3%, ISK 13%, Pneumonia 17%. Pada tahun 2018 GEA 3%, ISK 8%, Pneumonia 6%. Pada tahun 2019 pada GEA 1%, ISK 3%, Pneumonia 2%. Terjadi penurunan Persentase kejadian resistensi antibiotik dari 2017 sampai 2019, hal ini dikarenakan sudah berjalannya Program Pengendalian Resistensi Antimikroba.
Penelitian ini dilakukan dibawah bimbingan ibu apt. Jelly Permatasari, M. Farm dan ibu apt. Indri Meirista, M.Sc.