Khamparan.com, Tanjab Barat - Kegiatan Pelatihan Life Skill Santri/Santriwati Sub. Kejuruan teknisi HP program Dumisake UPTD Balai Latihan Kerja dan Produktivitas Provinsi Jambi yang di laksanakan di Ponpes Muhammadiyah Kabupaten Tanjung Jabung Barat di duga markup anggaran.
Pasalnya salah satu peserta pelatihan BLKP yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pelatihan BLKP tersebut memiliki anggaran 60 JT yang diperuntukkan untuk membeli alat, biaya konsumsi, dan uang saku peserta. Namun biaya tersebut sangatlah tidak sesuai dengan anggaran yang di kucurkan.
"Benar, kami salaku peserta sangat kecewa dengan pelatihan tersebut, karena biaya anggaran pelatihan yang dilaksanakan selama 25 hari tidak sesuai dengan anggaran yang dikucurkan tersebut, seperti pembelian alat yang sangat minim, pemberian makan hanya 1 kali sehari, bahkan uang saku kami selaku peserta tidak diberikan" ungkap salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya.
Salah satu peserta juga menambahkan bahwa pelatihan tersebut tidak sesuai dengan prosedur yang ada, karena pelatihan tersebut diperuntukkan untuk santri dan santriwati di setiap pondok pesantren yang ada di Provinsi Jambi.
"Pelatihan itu seharusnya diperuntukkan untuk para santri dan santriwati di setiap pondok di provinsi Jambi sedangkan pelatihan yang baru digelar di Ponpes Muhammadiyah ini ada bebrapa peserta yang honorer bahkan ada yang beragama Kristen." Tambahnya.
Namun saat di Konfirmasi Kepala BLKP Provinsi Jambi Yahyah Buaiti, SH., M.Si bungkam.