KHAMPARAN.COM, KERINCI - Akses utama jalan Sungai Penuh-Jambi di Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, resmi ditutup total sejak Kamis (05/09/24).
Kapolres Kerinci AKBP Muhamad Mujib melalui Kapolsek Batang Merangin IPTU Ahmad Muslikan mengungkapkan, penutupan ini dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan proyek pembangunan jembatan oleh Kementerian PUPR RI bersama kontraktor terkait.
“Kegiatan pembangunan jembatan ini diperkirakan akan memakan waktu selama 3 hingga 4 bulan. Jadi seluruh lalu lintas yang biasa melewati jembatan darurat di Desa Tamiai akan dialihkan melalui jalur alternatif di belakang Desa Pasar Tamiai,” jelasnya.
Dia menambahkan, untuk kendaraan berat seperti tronton, fuso, dan lohan, tidak dapat melintas di jalur alternatif tersebut. Sedangkan untuk truk jenis colt diesel, canter, dan engkel, dari arah Sungai Penuh hanya bisa melintas dengan muatan kurang dari 7 ton, sementara dari arah Jambi, semua jenis muatan dapat melewati jalur tersebut. “Pemuda setempat telah menyediakan jasa langsir untuk memudahkan proses perpindahan barang,” bebernya.
Bagi kendaraan kecil seperti pick-up, L-300, dan colt T, dari arah Sungai Penuh, lanjut IPTU Ahmad, hanya bisa melintas dengan muatan kurang dari 1,5 ton. “Sementara dari arah Jambi semua muatan diperbolehkan melintas. Kendaraan pribadi dari kedua arah, baik Jambi maupun Sungai Penuh, dapat menggunakan jalur alternatif tanpa pembatasan muatan,” ucapnya.
Kapolsek juga mengimbau seluruh pihak terkait untuk membantu menyebarluaskan informasi ini kepada masyarakat, jasa ekspedisi, pedagang hasil pertanian, dan semua pengguna jalan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kebingungan dan menjaga kelancaran lalu lintas selama masa pembangunan jembatan tersebut.
“Penutupan ini diharapkan tidak hanya dapat mendukung kelancaran pembangunan jembatan yang sangat vital bagi mobilitas warga, tetapi juga mengurangi potensi kemacetan di sekitar lokasi. Situasi perkembangan selanjutnya akan terus dilaporkan sesuai dengan kondisi di lapangan,” demikian kata dia. (*)