KHAMPARAN.COM - SAROLANGUN – Dalam rangka penertiban para Pedagang Kaki Lima (PKL), Sekretaris Daerah, Ir Endang Abdul Naser bersama para OPD terkait melakukan turlap dan memberikan pemahaman secara persuasif agar para PKL tidak sembarangan berjualan di kawasan Kota Sarolangun. Rabu (19/1/22)
Kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan arahan Bupati Sarolangun yang menginginkan setiap ibu kota kecamatan bersih, dari sampah, drainase, ketertiban, kenyamanan dan keindahan.
“Ini sudah dua minggu lalu diarahkan oleh bupati, jadi hari ini kita cuma mengkoordinasikan karena beberapa OPD masih ada yang lamban, Maka kemarin saya rapatkan mendadak secara persuasif dan kontinu, akan tetap berlanjut. OPD masing-masing berkreasilah, misalnya kebersihan jika terlihat sampah ya diangkut, ada parit yang buntu ya di gali, Damkar kalau ada jalan yang kotor siram, Satpol-PP kalau ada bangun yang nyeleneh ya diangkat,” katanya.
Dari hasil evaluasi, Endang Naser juta menegaskan bahwa beberapa pedagang sudah mau mengikuti instruksi yang telah dikeluarkan. Namun dia menemukan permalasahan di retribusi, ada yang menarik dari kebersihan dan ada pula yang menarik dari BPPRD.
Lanjutnya, mengenai hal itu kata sekda akan meluruskan dan melakukan rapat kepada pihak BPPRD agar mengetahui siapa yang berhak menarik retribusi di pasar.
“Kalau dibersihkan kita serahkan kepada Dinas lingkungan hidup, kalau memang Perindagkop ya kita serahkan pada mereka,” katanya.
Sementara itu, dia juga meminta kepada para pedagang agar mengikuti ketentuan yang telah berlaku. Pedagang tetap boleh berjualan namun tetap pada aturan-aturan yang berlaku.
“Jaga keindahan kota dan jaga kebersihan. Kita ingin Sarolangun ini dapat Adipura lagi seperti dahulu, kita akan pelan-pelan dan kita yakin masyarakat mau,” katanya.
Selain itu, sekda menambahkan, pihaknya melakukan tindakan persuasif dengan mencatat para pedagang kaki lima, para pedagang yang membutuhkan tempat akan dicarikan oleh pemerintah kabupaten Sarolangun.
“Pasti ada solusinya, tadi beberapa sudah ada yang mau ikutkan, masyarakat kadang-kadang nurutlah, cuma kita aja kadang-kadang lengah,”katanya. (*)