JAMBI – Calon wakil gubernur Jambi nomor urut dua, Syafril Nursal, menegaskan bahwa sinkronisasi pembangunan antara pusat dan daerah sangat penting dan harus dilaksanakan.

Hal itu disampaikan Syafril Nursal saat memaparkan visi dan misi Fachrori Umar dan Syafril Nursal terkait tema debat dalam debat publik kedua, calon wakil gubernur Jambi dalam pemilihan serentak tahun 2020 Provinsi Jambi yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi, di Swiss-Belhotel Jambi, Kota Jambi, Sabtu malam 21/11/2020. Khususnya tema debat yang kedua “Sinkronisasi Pembangunan Antara Pusat dan Daerah”.

Menurut Syafril, sinkronisasi itu penting agar pembangunan Provinsi Jambi kedepan menjadi semakin lebih baik dan semakin maju, tidak bisa hanya bertumpu dengan APBD Provinsi Jambi saja. Apalagi kondisi fiscal anggaran yang terkoreksi cukup signifikan lantaran kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Dengan adanya sinkronisasi tersebut, kata Syafril, program pembangunan pemerintah pusat yang bersumber dari APBN bisa dibawa ke Provinsi Jambi.

“Maka, perlu adanya sinkronisasi program pembangunan antara pusat dengan provinsi dan antara provinsi dengan kab/kota agar pembangunan yang bersumber dari dana APBN dapat ditarik lebih banyak ke daerah Jambi,” ujar Syafril dalam debat cawagub Jambi segmen pertama.

Mantan Kapolda Sulawesi Tengah ini menambahkan bahwa, berdasarkan Pasal 91 ayat (8) dan Pasal 93 ayat (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah provinsi juga memiliki peran strategis dalam mewakili pemerintah pusat untuk mengkonsolidasikan dan memastikan bahwa perencanaan pembangunan daerah sinkron dengan prioritas pembangunan nasional. 

“Untuk program Jambi Berkah kita sudah sinkronisasikan, sesuai dengan visi dan misi yang sudah disampaikan dalam waktu yang lalu (saat debat cagub pertama) oleh calon gubernur nomor urut dua (bapak Fachrori Umar),” ujarnya.

Sebelumnya pada debat pertama, calon gubernur Jambi Fachrori Umar menjadi satu-satunya kandidat yang menyampaikan visi misi yang terukur di bandung dua rival politik nya. Kala itu Fachrori Umar menyampaikan visi misi secara lugas dan terukur. 

Pada segmen pertama, Fachrori Umar secara rinci menjelaskan apa saja visi misi yang akan dilakukannya jika terpilih menjadi Gubernur Jambi. Visi yang diusung adalah Jambi Berkah yang merupakan singkatan dari "Bangun Ekonomi Rakyat, Kreatif dan Amanah".

Kemudian ini diperkuat dalam misi, yakni  meningkatkan daya saing daerah melalui peningkatan modal sosial, kualitas infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi daerah.

Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang amanah berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik. Serta meningkatkan ketahanan daerah yang berorientasi pada kondusifitas sosial ekonomi dan politik.


Visi misi itu dituangkan dalam empat prioritas pembangunan, yakni pemberdayaan ekonomi inklusif melalui perluasan fungsi lembaga sosial keagamaan. Penguatan birokrasi berbasis ekosistem digital, penguatan manajemen tangguh bencana dan pengembangan potensi spesifik daerah.


Disamping itu, Fachrori yang menggandeng Syafril Nursal juga memiliki 9 program unggulan. Pertama pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, yang terdiri dari Insentif guru ngaji, imam, khotib, dan marbot. 

Ada juga bantuan modal wirausaha untuk milenial, ibu-ibu dan kelompok rentan seperti subsidi sembako, beasiswa bagi SMA/SMK/S1/S2/S3 dan pesantren. Jaminan kesehatan masyarakat untuk layanan Non BPJS, subsidi air bersih dan akses layanan internet bagi siswa dan santri.

Kedua membangun lembaga sosial keagamaan (LSK) dengan perluasan fungsi sosial ekonomi. Ketiga memperkuat industri pengolahan komoditas unggulan (karet, sawit, kopi, kayumanis, padi, pinang dan kelapa. 

Keempat pembangunan dan peningkatan kualitas infrastruktur listrik, jalan dan jembatan. Kelima Pembangunan pariwisata yang terintegrasi dan keenam penguatan fungsi adat dan kebudayaan. 

Ketujuh perbaikan tata kelola pertambangan rakyat dan lingkungan hidup. Kedelapan peningkatan kesejahteraan PNS dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan sembilan mendorong investasi dan memperkuat UMKM dalam rangka membuka lapangan pekerjaan. 

Dalam segmen penajaman visi misi, penjelasan Fachrori juga lebih runut. ini terkait penataan wilayah sesuai dengan kultur, potensi dan keunggalan masing-masing daerah dengan melakukan pengembangan potensi spesifik di seluruh Provinsi Jambi.

Menurut Fachrori, pembangunan Jambi mesti disesuaikan dengan karakter dan keunggulan daerah masing-masing sehingga bisa meningkatkan perekonomian guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, pembangunan mesti ditata agar lebih baik dan dekat dengan sentra produksi masing-masing potensi daerah. (*)