Jambi - Pemerintah Provinsi Jambi melalui Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), menggelar Rapat Koordinasi dalam
rangka Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi, Rabu (24/2).
Rapat yang digelar di Hotel Abadi Grand tersebut, di buka langsung oleh
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, H.Sudirman,SH,MH. Hadir pada
kesempatan tersebut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah, perwakilan Basarnas, TNI/Polri, dan
pengusaha,serta Kepala OPD terkait. Rakor ini dilaksanakan dalam upaya
kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya dampak bencana di
Provinsi Jambi. Bencana hidrometeorologi sendiri adalah bencana yang
diakibatkan oleh parameter-parameter (curah hujan, kelembaban,
temperatur, angin) meteorologi. Kekeringan, Banjir, Badai, Kebakaran
hutan, Longsor, Tornado, Angin puyuh, topan, dan lain lain adalah
beberapa contoh bencana Hidrometeorologi.
Disampaikan Sekda bahwa saat ini pemerintah dan semua pihak harus bersiaga untuk menghadapi bencana hidrometeorologi.” Saat ini kita semua harus bersiaga untuk menghadapi bencana hidrometeorologi yang diawali dengan curah hujan ekstrem ditandai dengan angin kencang, hujan yang mengakibatkan banjir dan petir, setelah itu. Saat ini juga kita harus bersiaga menghadapi bencana kebakaran hutan .Saat ini peran BMKG menjadi sangat strategis dulu kita masih muda sering kali kita nonton televisi ramalan cuaca itu dianggap angin lalu saja. Sekarang perang BMKG sangat strategis untuk menginformasikan cuaca hujan, kapan musim kemarau”, ujar Sekda.
Dijelaskan Sekda bahwa jenis-jenis banjir itu digolongkan menjadi lima komponen. “Ada banjir kiriman,atau luapan, banjir rob, banjir hujan ekstrim, banjir bandang dan banjir hulu. Penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab bersama antara kita pemerintah ,dunia usaha, masyarakat, akademisi media dan juga aparat penegak hukum dan cermati data dari informasi yang disajikan oleh BMKG. Ada dua siklus musim yang kita hadapi yaitu musim kemarau dan musim hujan pada musim kemarau kita mengantisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan dan pada musim hujan saat ini kita jaga siaga untuk menghadapi banjir. Untuk itu kita mengambil langkah antisipatif “, katanya.
Ditegaskan oleh Sekda bahwa sebagai pelayan masyarakat, pemerintah harus siap melakukan rencana strategis untuk menghadapi kondisi tersebut. “ Menjadi pertanyaan bagi kita adalah, sebagai pelayan masyarakat, apa yang harus kita lakukan menghadapi kondisi tersebut, di lingkungan pemerintah, masing-masing stakeholder melakukan peran masing-masing dengan anggaran masing-masing. Rapat ini dilaksanakan sebagai upaya dalam mengantisipasi kondisi yang saat ini diawali dengan musim hujan dan nantinya musim kemarau. Oleh karena itu juga kita harus mengantisipasi ini harus di atasi bersama-sama, koordinasi dan sinergitas harus terjalin dengan baik dalam penanganan bencana. Saya berharap pula rapat koordinasi lintas sektoral ini, di antara semua stakeholder penanggulangan bencana dapat ditingkatkan lagi”, pukasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah dalam laporannya menyatakan bahwa maksud dan tujuan adalah mempersiapkan sumber daya, peralatan serta meningkatkan koordinasi antar instansi yang ada di provinsi Jambi. “ Materi yang disampaikan dalam rakor ini adalah peran pemerintah Provinsi Jambi di dalam penanganan bencana hidrometeorologi yang ada di provinsi Jambi, kedua potensi dan penilaian bencana yang ada di Jambi, yang ketiga bahasan tentang iklim dan cuaca”, ujar Bachyuni.(kom/*)