KHAMPARAN. COM Tanjab Barat, - Bukan rahasia lagi jika di Tanjab Barat Kualatungkal, banyak kedai kopi dengan kelas Barista yang ramai dinikmati para pecinta kopi. Uniknya, bisnis dengan omset puluhan juta perbulan itu digeluti para anak muda.
Bukan sekadar membuka kedai, mereka juga belajar meracik beragam minuman kopi dengan menjadi barista dengan citarasa berbeda. Menariknya lagi ada yang belajar secara khusus, tapi tak sedikit juga yang otodidak.
Perkembangan pesat bisnis kedai kopi yang dikelola para pemuda makin nampak dengan meningkatnya jumlah kedai kopi dan membludaknya penikmat kopi meskipun sebagian hanya tempat nongkrong.
Beberapa anak muda penggiat kopi sekaligus pemilik kedai kopi melakukan edukasi kopi bertajuk BAKOL ( Bacot Kopi Liberika) kepada masyarakat terkhusus Kota Kuala Tungkal, yang bertujuan agar usaha kopi lokal bisa lebih maju dan semakin banyak penikmat kopi, mengerti tentang biji kopi dan tahu kualitas kopi tersebut terutama kopi Liberika Tungkal.
Menurut mereka, edukasi kopi melalui kegiatan Fun Cupping, bahkan bisa jadi selanjutnya kegiatan kreatif lainnya bersifat mengedukasi.
Dan kali ini puan coffee mengadakan even Fun Cupping, dengan warehouse Puan coffee sebagai tuan rumah.
Acara yang diselenggarakan pada, Selasa (30/03/22), di Parit Lapis, ini dihadiri sekitar 25 peserta dari kota Kuala Tungkal dan sekitar, dengan latarbelakang sebagai barista/pemilik kedai kopi antara lain Dawn pleasure, kudeta kopi, omah kopi, cuan coldbro, baratie, kopi ikhlas, hingga peserta dari kalangan penikmat kopi.
Acara ini dimulai sekira pukul 11:30 WIB hingga selesai, dipandu oleh Ijoel (Omah Kopi) yang mengawali acara dengan kata sambutan dari tuan rumah, Rio (Puan coffee), dilanjut dengan sesi teori yang membahas tentang apa itu ‘cupping’ dari cara, kriteria hingga tujuannya.
Selain dari sesi praktek cupping, juga disertakan sesi tanya jawab dan berbagi cerita antara peserta dan pemandu acara. Ketika ditanya tentang apa tujuan diselengarakan acara ini, secara gamlang Rio menjelaskan, bahwa edukasi kopi di Tanjung Jabung Barat masih sangat kurang terutama tentang kopi Liberika Tungkal.
Selain itu, juga untuk menjalin kekompakan antar sesama penggiat kopi dengan penikmat kopi, sehingga Puan coffee menawarkan diri sebagai tuan rumah untuk acara ini. Sebagai tuan rumah, Wahyu merasa senang dan tidak menyangka acara kali ini dihadiri banyak peserta.
Sebagai kelanjutan dari kegiatan edukasi kopi ini, mungkin ke depannya akan dilakukan rutin setiap bulannya secara bergantian di kedai kopi lainnya, dengan mengusung tema bervariasi tapi masih tentang perkopian, terkhusus untuk perkembangan perkopian Liberika Tungkal. (Ojn/Ry)