KHAMPARAN.COM Tanjab Barat, - Pasca musibah tengelamnya salah satu nelayan di wilayah perairan Laut Timur Jambi tepatnya di Wilayah Tanjab Barat dua hari lalu, KSOP Kualatungkal menghimbau nelayan dan pengusaha angkutan Laut untuk waspada.

Kepala Kantor Syahbandar Otorita Pelabuhan (KSOP) kualatungkal Syaipul Anwar.s.i.p melalui Kasat KPLP Kesahbandaran, Junaidi menjelaskan, dari peringatan BMKG, Adanya daerah Pola Konsfluensi di kepulauan riau menyebabkan penumpukan masa udara Dan di dukung dengan kelembapan Udara lapisan atas yang relatif tinggi, maka Potensi pertumbuhan awan awan hujan di wilayah kepulauan riau meningkat, termasuk juga wilayah perairan Tanjab Barat. 

"Perubahan ini memang tidak bisa diprediksi secara pasti, jadi untuk para nelayan dan pengusaha angkutan laut dihimbau selalu berhati hati dan selalu waspada atas perubahan cuaca secara tiba tiba " jelasnya. 

Dari hasil perkiraan BMKG terbaru, untuk wilayah laut timur Jambi dan pelabuhan jambi terbilang tepatnya di Pelabuhan Roro Kualatungkal terbilang rendah, dengan kecepatan angin 05-13 Knot dan ketinggian gelombang 0,5 -1,25 M. Perkiraan ini masih harus di waspadai bagi para nelayan dan pengusaha angkutan laut . 

" Jadi perubahan cuaca di laut lah yang menjadi pedoman para nelayan dan pengusaha untuk tetap waspada dan selalu hati hati."katanya. 

"Utamakankan keselamatan, gunakan alat alat keselamatan saat dilaut. Jika terpaksa, siapkan penunjang keselamatan saat dilaut." Timpanya. 

Diketahui, Herman (27), nelayan Kuala Tungkal, Warga Lorong Mufakat, Kelurahan Kampung Nelayan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dilaporkan hilang saat melaut di perairan sungai pengabuan Kuala Tungkal pada senin (07/02/22), pukul 17:00 WIB.

Saksi bersama korban mengatakan hilangnya Herman di akibatkan terseret ombak pada saat ingin memperbaiki pompong yang sedang mengalami rusak pada bagian mesin.

Koordinat terakhir di 0°48.639' S, 103°40.551' E. dinyatakan hilang. Dan Hingga berita ini di rilis, tim Basarnas masih melakukan pencarian korban setelah tertunda akibat gelombang tinggi. (Ry)