Laksamana Muda  (Purn.) Dr. H. Nazali Lempo, S.H., M.H., M.Tr.Opsla., CHRMP. mantan Oditur Jenderal TNI  yang terakhir kali menjabat sebagai Oditur Jenderal TNI yang juga merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL)  angkatan ke-XXXVI/tahun 1990 dengan Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Komandan Pusat Polisi Militer TNI mendapatkan penganugerahan gelar adat kehormatan dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi di Balairung Sari LAM Jambi pada Kamis 04 Januari 2024.

 

 

Laksamana Muda  (Purn.) Dr. H. Nazali Lempo, S.H., M.H., M.Tr.Opsla., CHRMP. Gelar Depati Panglimo Cendikio Negaro menerima penganugerahan gelar adat ini bersama 12 tokoh nasional, diantaranya;

1.       Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, Afriansyah Noor - gelar Bandar mudo Pengimbang rajo

2.       Anggota DPR RI, Sutan Adil Hendra - gelar Bandar Mulio Utamo

3.       Anggota DPR RI Bakri - gelar Bandar Suko Negeri

4.       Anggota DPD RI, Syukur - gelar Depati Satrio Budaya Begeri

5.       Mantan Pangdam Sriwijaya Letjen TNI Hilman Hadi - gelar Hulubalang Jayo

6.       Letjen TNI (Purn) Sudirman - gelar Hulubalang Setia Alam.

7.       Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono - gelar Hulubalang Sakti Utama

8.       Kapolda Bengkulu Irjen Pol Armed Wijaya - gelar Hulubalang Setia Rajo

9.       Mayjen Muhammad Zamroni - gelar Hulubalang Pati Negeri

10.   Mantan Danrem 042 Garuda Putih Mayjen Zulkifli - gelar Hulubalang Batuah Negeri

11.   Mantan Danrem 042 Garuda Putih Mayjen Supriono - gelar Hulubalang Suko Negeri.

12.   Karang Setio dengan gelar Datin, kepada anggota DPD RI Elviana.

 

Toni Suherman, S.H., M.H. Dpt. Sekretaris Majelis Permusyawaratan Adat (MPA) LAM Kerinci yang turut hadir pada kesempatan itu mewakili Ketua LAM Kabupaten Kerinci saat diminta keterangannya  menyampaikan ”Penganugerahan Gelar Adat Kehormatan ini merupakan bentuk apresiasi kepada tokoh nasional yang telah berjasa dan telah mengharumkan nama Jambi, dengan dianugerahkan gelar adat ini semoga dalam bekato dulu sepatah, bejalan dulu selangkah selaku depati dapat menjadi panutan dalam turut melestarikan adat serta ibarat pohon kayu, kalu daunnyo rimbun tempat beteduh, rantingnyo tegap tempat begantung, batangnyo gedang tempat besanda, bangkanyo kukuh tempat besilo”