Khamparan.com – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi A Fauzi Ansori mendesak pihak eksekutif dapat meyakinkan dewan terhadap pemilihan lokasi pembangunan stadion di Pijoan, Kabupaten Muaro Jambi. Kita sudah laksanakan pembahasan feasibility study (FS) bersama pihak PUPR Provinsi Jambi,” katanya, Kamis (15/7/2022).

Menurut Fauzi, pada prinsipnya FS itu sesuai kaidah-kaidah saitis (ilmuwan-rd) oleh karena itu, dalam penetapan lokasi harus penilaian profesional harus memiliki indikator pendekatan mengapa lokasi itu dipilih.

“Nah ini indikatornya menurut kami belum memenuhi syarat untuk kami minta nanti dilengkapi dulu. Tanggal 21 besok kita ketemu lagi yang akan dipaparan oleh konsultan,” kata Ahmad Fauzi Ansori.

Menurutnya yang dipaparkan hari ini merupakan sedikit (sedikit) bukan buku laporan. Dari pemaparan itu ada empat indikator aspek legal, fisik, lingkungan dan aspek sosial.

Kata politik partai Demokrat itu, Pembangunan Stadion Center yang direncanakan Pemprov Jambi sudah seharusnya dilaksanakan. Karena itu sudah dimasukkan APBD dan sudah disahkan DPRD.

“Itu harus dibangun dong, masalah lokasinya membantu eksekutif yakinkan dewan. Sehingga lokasi yang dipilih benar-benar pertimbangan saitis (ilmuan-red),” ujarnya.

Untuk meyakinkan seluruh dewan, semua titik lokasi memiliki penilaian penilaian, seperti tata ruang, disisi lain, di sana juga memiliki sarana dan prasarana. Namun dalam memberikan bobot harus dijelaskan pada dewan sehingga keputusan di Pijoan.

Sementara Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi Muhammad Fauzi, menambahkan apa yang dijelaskan oleh konsultan tadi perlu dipertajamkam lagi. “Kalau dewan belum yakin, karena ada beberapa aspek sebagai variabel dari bobot itu harus matangkan lagi,” kata Muhammad Fauzi.

Saat ini dewan tidak menolak pemilihan lokasi di Pijoan, namun masalah status lahannya harus bersih dan jelas.

langsung menanggapi, tentang legalitas lokasi di Pijoan, dirinya sendirinya menyebut sertifikatnya sudah keluar untuk Pemprov.”Artinya kita berpikir positif, BPN sudah berani mengeluarkan berarti sudah bersih dan jelas. Pemilihan itu diumumkan juga tidak ada klaim. Kita berpikir positif saja sejauh ini tidak ada masalah dengan UNBARI,” tutupnya. (*)