Khamparan.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terus terjadi hingga hari ini di Jambi. Total luasan lahan yang terbakar sejauh ini sudah mencapai 565 hektar lahan telah terbakar sejak 1 Januari hingga 13 September 2023.

Bicara soal Karhutla, Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto mempertanyakan soal ratusan sumur bor yang hingga saat ini harus segera difungsikan itu secepatnya di audit.


"Kita minta agar ratusan sumur bor yang ada untuk menanggulangi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tanah gambut untuk diaudit. Karena sumur bor itu totalnya sekitar 500 sumur bor yang tersebar di beberapa daerah di Provinsi Jambi," kata Edi Purwanto dalam keterangan tertulisnya ke detikSumbagsel, Senin (18/9/2023).


Edi Purwanto menyebut proses audit untuk ratusan sumur bor itu harus dilakukan karena ini sangat penting mengatasi terjadinya kebakaran di beberapa lokasi.


"Sehingga ketika terjadi karhutla di titik lokasi sumur bor itu bisa dimanfaatkan untuk penanganan Karhutla. Jadi, sebanyak 500 unit sumur bor yang tersebar di provinsi Jambi, diantaranya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Muaro Jambi itu bisa cepat berfungsi," ujar Edi.


Edi juga menjelaskan bahwa sumur bor yang diadakan untuk penanggulangan Karhutla ini diaudit agar bertujuan bisa petakan berapa banyak sumur bor yang berfungsi.


"Jika nanti ada yang tidak berfungsi ini kita bisa tahu, jadi tak kelabakan dan ini kita juga bisa tahu berapa banyak yang berfungsi dan bisa kita manfaatkan jika sewaktu-waktu terjadi Karhutla," terang dia.


Selain berada di titik rawan Karhutla, sumur bor tersebut juga masuk ke dalam peta indikatif restorasi. Edi Purwanto juga menerangkan bahwa ada Tim Restorasi Gabut Daerah (TRGD) dan diharapkan melalui Tim TRGD ini juga bisa berkolaborasi dalam penanganan Karhutla.


"Karena kan memang yang berjibaku punya tanggung jawab itu TNI dan Polri, dan kalau mereka yang menjadi leading sektornya TRGD, saya yakin kualitas nya bagus," pungkasnya.