Jambi—Apoteker adalah ujung tombok pelayanan kefarmasian karena bersentuhan langsung kepada pasien terkait dalam pelayanan obat. Apotek adalah tempat pengabdian apoteker, idealnya pelayanan di apotek hendaknya selalu dilayani langsung oleh apoteker. Hal ini akan memberikan konsekuensi kepada apoteker untuk full time berada di apotek dengan beban kerja yang cukup optimal. Keadaan ini akan mempengaruhi performa kinerja apoteker di apotek. 


Kondisi diatas cukup menarik oleh Jheni Ramayanti Utami seorang mahasiswa tugas akhir Prodi Farmasi STIKES Harapan Ibu Jambi yang juga calon apoteker masa depan untuk melakukan penelitian terkait tingkat kepuasan apoteker yang bekerja di apotek. Penelitian dilakukan dibawah bimbingan ibu apt. Jelly Permatasari, M. Farm dan bapak Deny Sutrisno, M. Pd. 


Penelitian dilakukan dengan mensurvei semua apoteker yang memenuhi kriteria peneliti yang bekerja di apotek salah satu kecamatan di kota Jambi. Dalam penelitian ini terkumpul sebanyak 19 apoteker yang mengisi kuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Hasilnya 18 apoteker menyatakan puas dan hanya satu yang menyatakan cukup puas terhadap kinerjanya. 


Hal ini menunjukkan bahwa apoteker cukup loyal dan totalitas terhadap profesinya. Pengabdian yang diberikan oleh apoteker yang bekerja di apotek benar-benar didedikasikan untuk pelayanan terhadap masyarakat meskipun dalam menjalankan profesinya dituntut membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. 


Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang dapat memberikan motivasi kepada calon apoteker yang nantinya akan terjun kedunia kerja dalam pengabdiannya dimasyarakat khususnya untuk yang ingin mengabdi di apotek. (Jheni)