KHAMPARAN.COM, JAMBI - Pelayanan
informasi obat (PIO) sangat penting dalam upaya menunjang penggunaan obat
secara rasional sehingga dapat mencapai efek terapi optimal. Pelayanan
informasi obat sangat diperlukan, terlebih lagi banyak pasien yang belum
mendapatkan informasi obat secara memadai. Pada pasein hipertensi misalnya,
penyakit ini merupakan penyakit yang membutuhkan terapi jangka panjang bahkan
minum obat seumur hidup. Dengan kondisi demikian informasi obat diharapkan sangat
berperan dalam pemahaman pasien terhadap penyakit dan pengobatannya yang nantinya
dapat merubah perilaku pasien terhadap kepatuhannya terhadap terapi menjadi lebih
baik.
Sebuah penelitian telah
dilakukan oleh mahasiswa tugas akhir Prodi Farmasi STIKES Harapan Ibu Jambi
atas nama Mackhawiah NIM 2148201131 dibawah bimbingan ibu apt. Jelly
Permatasari M. Farm dan Bapak apt. Rifani Bhakti Natari, M. Si, Ph, D. Penelitian
dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan
pemberian pelayanan informasi obat tertulis terhadap kepatuhan minum obat
pasien hipertensi rawat jalan di rumah sakit X Provinsi Jambi.
Penelitian ini merupakan
penelitian quasi-eksperimental. Penelitian dilakukan secara prospektif dengan
memberikan pelayanan informasi obat secara langsung kepada responden dan
mengukur kepatuhan pasien sebelum dan sesudah intervensi menggunakan kuesioner
MMAS-8. Penelitian dilakukan pada pertengahan tahun 2023 dengan jumlah
responden yang terlibat sebanyak 40 orang yang terbagi dalam dua kelompok grup
yaitu 20 orang pada grup PIO lisan dan 20 orang pada grup PIO tertulis. Desain penelitian
dibuat sedemikian rupa agar pengaruh PIO tertulis dapat terukur dengan membuat grup
pembanding yaitu kelompok PIO lisan.
Hasil penelitian ini menunjukkan
berdasarkan jenis kelamin perempuan lebih banyak mengidap hipertensi yaitu
sekitar 60% dari total sample. Kepatuhan minum obat sebelum diberikan PIO tertulis
diperoleh skor rata-rata 2,9 dan meningkat menjadi 6,16 setelah diberikan PIO
tertulis. Sementara pada grup yang hanya diberikan PIO lisan tanpa ditambah
dengan PIO tertulis diperoleh skor rata-rata kepatuhan 5,79 yang sebelumnya
hanya 3,14. Dari hasil ini terlihat bahwa skor kepatuhan meningkat dengan
adanya PIO terlebih lagi bahwa PIO tertulis memberikan skor kepatuhan lebih
tinggi dibandingkan PIO lisan saja. Artinya pemberian PIO sangat baik dalam membantu
perbaikan manajemen pengobatan pasien yang terbukti dari hasil penelitian ini
pada aspek kepatuhan pasien dalam minum obat.
Dari hasil uji statistik juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan PIO terhadap kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di salah satu rumah sakit di Propinsi Jambi dengan nilai p-value 0,000 pada kedua grup baik pada grup PIO lisan maupun pada grup PIO tertulis.
Kedepannya peneliti
berharap hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pihak terkait terutuma
praktisi farmasi udalam pelayanan kesehatan ntuk diterapkannya intervensi PIO
tetutama PIO tertulis agar membantu pasien meningkatkan kepatuhan dalam minum
obat sebagaimana telah terbukti secara ilmiah melalui penelitian ini. (MK)*