Jambi—Diabetes melitus merupakan kondisi kelebihan kadar gula darah yang
berlangsung kronik membutuhkan terapi jangka panjang untuk menjaga agar kadar
gula darah berada dalam rentang normal. Saat ini banyak pasien DM yang menjalani
pengobatan di rumah sakit yang diberikan terapi insulin.
Sebuah
penelitian telah dilakukan untuk mengetahui gambaran terapi insulin yang diberikan
kepada pasien DM di salah satu rumah sakit di propinsi Jambi. Penelitian ini
dilakukan oleh mahasiswa tugas akhir Prodi Farmasi STIKES Harapan Ibu Jambi
atas nama Ria Sapriani dibawah bimbingan ibu apt. Jelly Permatasari, M.Farm dan
bapak Deny Sutrisno, M.Pd. Sumber data adalah rekam medis pasien dengan jumlah
sample 56 pasien DM yang memenuhi kriteria inklusi peneliti sesuai dengan
periode penelitian. Data dikumpulkan dengan cara menelusuri rekam medis untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkan.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pasien lebih banyak diberikan insulin kombinasi
dibandingkan tunggal. Beberapa contoh insulin yang diberikan adalah Levemir, Novorapid,
Lantus, Levemir+Novorapid, dan Lantus+Novorapid. Insulin yang diberikan terdiri
dari beberapa tipe berdasarkan mekanisme kerja terdapat insulin kerja cepat dan
insulin kerja panjang. Tujuan pemberian kombinasi insulin salah satunya adalah
untuk tetap menjaga kadar insulin tetap dalam batas normal dimana kerja cepat
biasanya diberikan sesaat sebelum makan besar dan kerja panjang diberikan sebagai
penyangga kadar gula darah dalam waktu 24 jam.
Peneliti
berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat menjadi sumber informasi untuk pihak
terkait sebagai gambaran tren terkini dari tipe insulin yang digunakan di rumah
sakit dalam pengobatan pasien DM. Tentu penelitian ini masih merupakan
informasi dasar dalam pemetaan penatalaksanaan terapi DM. Peneliti berharap
penelitian ini dapat dikembangkan lebih dalam lagi agar pengobatan DM
menggunakan terapi insulin terus dievaluasi. (Ria)