Khamparan.com - Anggota DPRD Jambi dari Fraksi Gerindra yakni Rocky Candra menyoroti soal agenda yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jambi dalam kegiatan festival Batanghari. Menurut Rocky, festival Batanghari yang digelar Pemprov Jambi hanya sekadar aksi seremoni tanpa tindakan nyata.

"Jadi menurut saya Jambi ini sudah terlalu banyak kegiatan-kegiatan seremoni yang telah diselenggarakan, terutama untuk kegiatan festival Batanghari itu terlihat juga merupakan bentuk agenda seremoni yang tanpa ada aksi nyata. Seharusnya dalam memperbaiki Sungai Batanghari, agar kelihatan lebih bersih, ada baiknya Pemprov memberikan bentuk tindakan nyata yang mana dapat berdampak terhadap lingkungan berdampak terhadap masyarakat luas dampak terhadap tata kelola Sungai Batanghari itu sendiri," kata Rocky Candra kepada detikSumut, Sabtu (24/9/2022).

Pemerintah Provinsi Jambi memang saat ini sedang melaksanakan agenda besar yakni agenda Festival Sungai Batanghari 2022. Festival ini merupakan agenda lanjutan dari bagian rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi. Festival Batanghari juga merupakan agenda tahunan yang kerap diselenggarakan Pemprov di kawasan Tanggo Rajo tepatnya disekitaran Rumah Dinas Gubernur Jambi.

Festival Batanghari ini juga disebut sebagai bagian dari upaya mengembalikan keasrian Sungai Batanghari sebagai sungai terpanjang di Sumatera. Di festival itu Pemprov Jambi juga membuat beberapa rangkaian acara mulai dari kegiatan makanan tradisional bubur ayak yang masuk rekor MURI lalu parade Tengkuluk serta mengundang beberapa musisi papan atas untuk bernyanyi mulai dari acara pembukaan maupun acara penutup.

Sayangnya, Festival itu hanya dinilai dewan sebagai bentuk agenda ceremoni dan tidak memiliki dampak kepada Sungai Batanghari itu sendiri.

"Harusnya jika ingin mengembalikan keasrian sungai Batanghari atasi dulu soal tambang emas ilegal yang sudah merusak sungai, lalu masalah limbah yang mengalir ke sungai. Jadi bukan hanya sekadar agenda ceremoni saja, ke depan saya harap nanti harus ada aksi nyata yang dilakukan untuk keasrian sungai Batanghari," ujar Wakil Rakyat dari Komisi 1 DPRD Provinsi Jambi itu.

Bukan hanya menyoroti soal Festival Batanghari saja, Rocky menilai agenda yang diselenggarakan dalam Festival Batanghari sebagai bentuk menghamburkan anggaran yang ada. Menurut Rocky seharusnya Pemprov Jambi harus menggunakan anggaran dengan tepat sasaran.

"Kami mengharapkan memang dalam penggunaan anggaran itu betul-betul tepat sasaran penggunaan anggaran itu sesuai dengan kebutuhan juga sesuai dengan keadaan provinsi Jambi saat ini. Apalagi Jambi juga mengalami inflasi yang tinggi," terang Rocky.

Disampaikan Wakil Rakyat itu, harusnya Pemprov Jambi juga melakukan kegiatan-kegiatan yang berkenaan terhadap masyarakat. Di mana kondisi Jambi untuk angka kemiskinan juga belum menurun signifikan serta soal sulitnya perekonomian masyarakat dan harga BBM juga masih tinggi, bukan hanya sekadar buat agenda seremoni di kala keadaan saat ini.

"Lebih baik kegiatan-kegiatan yang berkenaan dilakukan yang bersentuhan langsung terhadap masyarakat, yang juga berdampak ekonomi langsung terhadap masyarakat itu lebih baik. Dalam penggunaan anggaran bukan hanya sekadar lakukan agenda seremoni yang mengaitkan untuk keasrian Sungai Batanghari," ucap Rocky.

"Sejauh ini dengan angka inflasi yang sangat tinggi terus angka kemiskinan yang yang belum beranjak signifikan lalu adanya kenaikan BBM ini berdampak terhadap ekonomi kalangan ke bawah harusnya Pemprov turut prihatin dengan keadaan ini anggaran yang ada itu bisa menunjang kinerja kinerja yang berdampak langsung terhadap masyarakat," sambungnya.

Sementara dalam agenda Festival Batanghari yang diselenggarakan oleh Pemprov Jambi ini disebut Gubernur Jambi Al Haris sebagai ajang mempromosikan wisata daerah Jambi serta juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Tidak hanya itu saja, Al Haris juga mengatakan jika Festival Batanghari ini sebagai bentuk upaya pemerintah dalam mengembalikan keasrian Sungai Batanghari yang kini dalam kondisi memprihatinkan.

"Sebagai sungai kebanggaan masyarakat Jambi, kondisi Sungai Batanghari hari ini menjadi tantangan. Air yang keruh dan banyak sampah membuat air sungai ini jadi tidak bisa lagi langsung dikonsumsi masyarakat seperti 20 tahun silam. Dari event inilah kami ingin membangun kembali kesadaran masyarakat untuk menjaga Sungai Batanghari," ujar Al Haris.