JAMBI - Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto menyayangkan aksi unjuk rasa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jambi yang akhirnya berujung ricuh.

Edi Purwanto mengatakan pihaknya bersama Rocky Chandra dan beberapa anggota dewan lainnya sudah turun menemui pengunjuk rasa.

Edi menjelaskan, DPRD Provinsi Jambi terbuka untuk menerima dan memperjuangkan setiap aspirasi masyarakat Provinsi Jambi sesuai aturan dan disampaikan dengan baik.

"Kemarin semua unjuk rasa kami terima, mulai dari pagi sampai Isya. Asal mau komunikasi dan cari jalan tengah, kami layani, kami perjuangkan. Tetapi kalau sudah ngotot, itu jadi wilayah aparat keamanan," tegas Edi Purwanto.

Sebelum bentrok, pihaknya juga tengah mengupayakan tuntutan masa pendemo yang meminta Pjs Gubernur Jambi dihadirkan di Ruang Sidang Paripurna.

"Mereka minta hadirkan Pjs. Gubernur, tadi sudah kita upayakan. Saat menunggu, massa sudah dorong-dorongan, kami balek kanan," tutur Edi Purwanto.

Dengan alasan Protokol kesehatan,  pihaknya memang tidak memberikan izin kepada seluruh masa untuk masuk ke dalam gedung DPRD namun memberikan ijin bagi 15-30 masa sebagai perwakilan.

Ini juga dilakukan dengan pertimbangan sebagai antisipasi agar tidak terulang kejadian perusakan sarana di dalam gedung DPRD.

"Kalo mau masuk, perwakilan saja, 15-30 orang, itu bisa kita akomodir. Tetapi adik-adik maunya menduduki ruang paripurna," paparnya.(hsn)