Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang pada saat ini masih menjadi masalah kesehatan global. Pada tahun 2025 diperkirakan terjadi kenaikan pasien Hipertensi mencapai 60% yang akan mengakibatkan beban ekonomi yang serius. Sebagian besar pasien hipertensi tekanan darahnya tidak terkontrol dengan terapi tunggal sehingga diperlukan terapi kombinasi sedangkan biaya pengobatan semakin meningkat setiap tahunnya. Sehingga perlu dilakukan analisis untuk mengetahui obat yang paling efektive secara biaya dan memberikan outcome terapi yang paling baik. Untuk itu Nabella Aulia Jauhari yang merupakan mahasiswi tingkat akhir Prodi Farmasi STIKES Harapan Ibu Jambi melakukan penelitian terkait analisis efektifitas biaya penyakit hipertensi
“Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biaya pengobatan kombinasi amlodipin – Candesartan dibandingkan dengan kombinasi amlodipin-Furosemid pada pasien hipertensi rawat inap di salah satu rumah sakit di Kabupaten Muara Bungo Jambi.” Ujar Nabella aulia jauhari
Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif diambil menggunakan tekhnik purposive sampling dengan mengakses data dari rekam medik pasien hipertensi tahun 2019 dan di analisis menggunakan metode farmakoekonomi.
“Proses penelitian ini dibawah bimbingan ibu apt. Jelly Permatasari, M.Farm dan ibu apt. Yulianis, M.Farm “ papar nabella, mahasiswa penelitian.
Sementara, nabella aulia jauhari menambahkan, Efektivitas biaya pengobatan dianalisis menggunakan ICER (Incrimental Cost Effectiveness Ratio) dihitung berdasarkan rasio antara selisih biaya dan outcame pada kedua kelompok pengobatan. Efektivitas pengobatan amlodipin-candesartan 63,64%, sedangkan efektivitas pengobatan amlodipin-Furosemid 50%. Nilai ACER pada pengobatan amlodipin-candesartanRp. 13.493,60 dan amlodipin-furosemid Rp. 22.424,18. Nilai ICER sebesar Rp -654,73
“Hal ini menunjukkan amlodipin-candesartan mutlak lebih efesien dibandingkan amlodipin – furosemid. Pengobatan kombinasi amlodipin-candesartan lebih cost effectiveness dari amlodipin-furosemid dengan nilai ICER sebesar Rp -654,73. Pengobatan pasien hipertensi rawat inap dengan Amlodipin - Candesartan dapat di rekomendasi karena secara farmakoekonomi lebih cost-effektivennes dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi rumah sakit dalam pemberian obat penyakit Hipertensi.” Jelasnya.