Jambi, Khamparan.com - Dinas Pendidikan Provinsi Jambi serius menghadapi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA dan SMK Provinsi Jambi tahun pelajaran 2023/2024. Keseriusan itu dibuktikan dengan gencarnya sosialisasi yang dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi ke berbagai sekolah di Provinsi Jambi.
Terbaru, Disdik Provinsi Jambi menggelar Apel Siap PPDB 2023 di SMA Negeri 5 di Kota Jambi, Selasa, 6 Juni 2033. Hadir dalam apel itu, Gubernur Jambi Al Haris, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Syamsurizal, dan para kepala SMA/SMK di Kota Jambi.
Al Haris menegaskan, Pemerintah Provinsi Jambi setiap tahun menginginkan kualitas dan mutu dalam penerimaan PPDB Online SMA/SMK semakin meningkat setiap tahun, dan semakin ada perubahan mendasar.
Perubahan dimulai dari Pemprov Jambi melalui dinas pendidikan, kepala sekolah, guru dan masyarakat dengan cara mengubah pola pikir masyarakat. "Jangan ada lagi yang menitip anak masuk lewat orang dan bayar dengan orang lewat pintu belakang," tegas Haris.
Al Haris minta kebiasaan buruk itu harus dihilangkan. Mulai sesuatu dengan yang baik. Cara itu akan melahirkan siswa yang jujur, bersih dan berkualitas. "Biarkan anak-anak yang lulus tersaring secara alami melalui jalur-jalur yang disediakan," ujar Haris.
Al Haris mengingatkan siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri karena keterbatasan kuota. Jangan bersedih karena masih bisa daftar di sekolah swasta. "Kita telah mendorong dan mensupport sekolah swasta agar lebih meningkatkan kualitas mereka," tegas Gubernur.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Syamsurizal berharap pelaksanaan PPDB Online 2023 yang pendaftarannya 9 - 23 Juni 2023, berjalan sukses tanpa ada kendala.
Dinas Pendidikan Provinsi Jambi akan melakukan pengawasan ketat terhadap kepala sekolah dan operator pelaksana PPDB Online. Syamsurizal menegaskan, jika PPDB Online berjalan baik, akan terjadi pemerataan siswa-siswi, sehingga tidak ada lagi yang menumpuk di sekolah favorit.
"Kapan lagi sekolah-sekolah yang di pinggir terisi kalau semua menumpuk di sekolah favorit," tegasnya. Syamsurizal menjelaskan, sebenarnya daya tampung penerimaan siswa baru SMA dan SMK terpenuhi. Namun karena ada keinginan masuk sekolah favorit timbul masalah. "Sesuai arahan Gubernur Jambi, kami berupaya meningkatkan kualitas guru di setiap sekolah, sehingga tidak ada lagi sekolah-sekolah favorit," tandasnya.