Jambi—Diabetes melitus merupakan
penyakit kronik dengan kondisi tubuh
kelebihan gula darah dan membutuhkan terapi berkelanjutan. Selain
menjaga pola makan dan life style pasien diabetes melitus tetap membutuhkan
obat untuk dapat mengontrol gula darah agar selalu berada dalam ambang batas
normal.
Sebuah penelitian telah
dilakukan oleh mahasiswa tugas akhir prodi Farmasi STIKES Harapan Ibu Jambi
atas nama Lovita Olivia Jamaica untuk mengetahui gambaran obat apa saja yang
diberikan pada pasien diabetes melitus di salah satu rumah sakit di propinsi
Jambi. Penelitian ini dilakukan dibawah bimbingan ibu apt. Jelly Permatasari,
M.Farm dan bapak Deny Sutrisno, M. Pd dengan mengambil data dari rekam medik
pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan oleh
peneliti pada periode penelitian atau dengan teknik pengambilan data secara purposive
sampling. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian retrospektif yaitu
mengambil data yang telah ada atau yang telah terjadi sebelumnya.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penderita diabetes melitus terbanyak adalah perempuan 61,47% sedangkan
berdasarkan kategori usia terbanyak adalah usia 65-74 tahun sebesar 77,07%.
Sementara obat yang diberikan tidak saja berupa obat oral yang diminum tapi
juga terapi insulin dengan cara disuntik juga diberikan untuk mengontrol kadar gula darah pasien. Obat oral yang
paling banyak diberikan adalah Metformin dan disusul Glimepiride sementara
insulin yang paling banyak diberikan adalah Novorapid dan disusul Levemir. Obat
oral yang paling sedikit diberikan adalah Acarbose.
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi gambaran update dari obat-obatan yang digunakan sebagai terapi
untuk mengontrol gula darah pasien diabetes melitus yang digunakan oleh salah
satu rumah sakit di propinsi Jambi.
Tentunya penulis berharap hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan data yang dapat dimanfaatkan oleh pihak
terkait dalam penyusunan perencanaan manajemen pengobatan pasien DM dimasa
mendatang serta sebagai peta data untuk evaluasi terkait efektivitas
obat-obatan yang telah digunakan. (Lovita)