Jambi- pada awal tahun 2020 dunia dikagetkan dengan mewabahnya pneumonia baru yang bermula dari kota wuhan, dimana wabah ini dengan cepat menyebar keseluruh dunia, wabah ini diberi nama dengan coronavirus disease 19 (COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Dimana virus ini memiliki tanda dan gejala yaitu seperti terganggunya sistem pernapasan seperti sesak napas, demam, batuk dan pilek pada penderita virus corona ini. Penyebaran virus ini telah memberikan dampak bagi masyarakat baik secara sosial, perekonomian maupun kesehatan.
Penulis melakukan penelitian di bawah arahan Ibu apt. jelly permatasari dan Pak Deny Sutrisno, M.Pd di sebuah kecamatan di Kota Jambi. Terpantau selama pandemi COVID-19, telah ada upaya mandiri untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, salah satunya adalah konsumsi bahan-bahan alami.
Penelitian dilakukan dengan mengunjungi rumah warga dan melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah divalidasi. Di lapangan, peneliti tetap mematuhi protokol kesehatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis, asal dan frekuensi penggunaan bahan alam yang digunakan.
Hasil yang didapatkan 70,52% dari 397 jiwa masyarakat di salah satu kecamatan kota Jambi mempedulikan kesehatan mereka pada masa pandemi COVID-19. Dimana hasil yang diperoleh masyarakat lebih banyak mengkonsumsi bahan alam dari pada penggunaan obat dan suplement kesehatan. Bahan alam yang banyak digunakan adalah tanaman sungkeh dan jahe. Bahan alam lain yang juga dikonsumsi masyarakat dalam menjaga kesehatan selama masa pandemi adalah jambi biji.
Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dalam edukasi pemanfaatan bahan alam dalam menjaga kesehatan tubuh selama masa pandemi Covid-19 bagi masyarakat agar masyarakat dapat memperoleh manfaat secara tepat. Khususnya bagaimana cara mengolah sungkeh, jahe dan jambu biji yang benar dan tepat untuk kesehatan.