Jambi-- Apendisitis merupakan suatu keadaan darurat yang paling umum terjadi di bagian bedah abdomen dan penatalakasanaannya adalah prosedur pembedahan atau operasi. Penggunaan antibiotik cukup luas dalam pengobatan termasuk penggunaannya pada pra operasi sebagai antibiotik profilaksis. Penggunaan antibiotik perlu dilakukan pengawasan yang ketat untuk mencegah resistensi yang meluas dan mewujudkan penggunaan antibiotik yang rasional. Termasuk penggunaan antibiotik pada pasien pra operasi apendisitis. Untuk itu sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui penggunaan antibiotik pra operasi apendisitis di sebuah rumah sakit di kota Jambi dan bagaimana ketepatan penggunaannya dalam parameter dosis, rute pemberian dan waktu pemberian. Penelitian ini dilakukan oleh penulis di bawah bimbingan ibu apt. Jelly Permatasari, M.Farm dan bapak Muklis Sanuddin M.Sc. Sumber data adalah rekam medik pasien dalam rentang waktu satu tahun yang memenuhi kriteria peneliti. Dari hasil penelitian diketahui antibiotik yang digunakan adalah Ceftriaxone 75 %, Cefotaxime 20% dan metronidazole 5%. Dosis antibiotik yang diberikan berada dalam rentang dosis sesuai anjuran untuk antibiotik profilaksis, rute pemberian 100% melalui parenteral IV dan waktu pemberian dalam rentang waktu diberikan kurang dari 1 jam sebelum insisi kulit atau < 60 menit. Menurut World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian dalam 120 menit atau 2 jam sebelum dilakukan insisi kulit. Dapat dikatakan bahwa penggunaan antibiotic pra operasi (profilaksis) pada pasien apendisitis di rumah sakit tersebut telah tepat sesuai pedoman yang ditetapkan. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai data kontrol terhadap pengawasan penggunaan antibiotik baik rumah sakit atau pihak lain terkait. *) Penulis adalah mahasiswi tugas akhir Prodi Farmasi STIKES Harapan Ibu Jambi
Setelah Viral, Kades Dusun Baru Tanjung Tanah dan Kades Tanjung Tanah Mendadak Salurkan Bantuan Beras.
2023-10-11 | 10050 dibaca | khamparan