KHAMPARAN.COM, KERINCI - Pasca mencuatnya kasus Kepala Desa Siulak Kecil Hilir, Kecamatan Siulak yang ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sungai Penuh, Selasa (24/10/23), banyak atensi warga ataupun aktifis yang meminta jaksa memeriksa sejumlah Kades di Kerinci.
Salah satunya Kedes Koto Baru Sanggaran Agung, Kacamatan Danau Kerinci. Dari data yang dihimpun, Kades Koto Baru Sanggaran Agung Arabil disinyalir menggelapkan dana Bumdes yang bergerak pada Lembaga Penyalur Pertamina Skala Kecil, BBM non subsidi (Pertashop Desa).
Sumber khamparan.com menyebutkan, tak beroperasinya Pertashop dikarenakan dana diduga sudah digelapkan oleh sang Kades. Tak main-main, sumber menuding jika nominal yang digelapkan menyentuh angka Rp 500 juta hingga Rp 600 juta. Akibatnya Pertashop bangkrut dan tak beroperasi sejak tahun 2022 lalu.
Hal tersebut diperkuat ketika tim melakukan pantauan di lapangan beberapa waktu lalu. Pertashop memang terlihat terbengkalai dan tak beroperasi.
Namun, hal ini dibantah oleh Arabil, ketika dikonfirmasi pada Selasa (24/10/23) malam dia mengatakan bahwa dugaan tersebut salah. Terlantarnya Pertashop menuritnya karena daya beli masyarakat yang kurang.
"Salah dugaan itu, Bumdes jelas dan terdaftar di Kemenkumham dan Kemenkes. Cuma permasalahan terlantar kurangnya daya beli masyarakat terhadap pertamax, sehingga Photoshop selalu mengalami kerugian untuk membayar operasional," celutuk dia.
Bak melempar bola panas, Arabil membeberkan jika seluruh dana Bumdes di pegang langsung oleh Pengurus Bumdes. "Dan juga aset Bumdes
dipegang langsung dengan pengurus Bumdes," imbuhnya.
Sementara, Agus, salah seorang aktivis Kerinci meminta agar Kejari Sungai Penuh, Inspektorat Provinsi beserta Aparat Penegak Hukum (APH) lainnya turun tangan untuk menyelesaikan kisruh ini. "Kita minta Jaksa, Inspektorat Provinsi Jambi serta APH lain turun ke Desa Koto Baru Sanggaran Agung agar tidak ada kesan saling tuding," ujarnya.
Selain itu menurutnya, dengan APH, titik terang mengenai kisruh ini akan nampak. "Jadi bisa kita lihat, siapa sebenarnya yang menggelapkan dana Bumdes Koto Baru Sanggaran Agung," tukasnya. (jai)