Khamparan.com - Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto meminta dan mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi untuk serius menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara masif agar tidak menimbulkan kabut asap di provinsi itu.


Ia mengatakan di Jambi, Senin, DPRD siap mengalokasikan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) untuk penanganan karhutla tersebut, khususnya untuk tim Satgas Provinsi Jambi.


Dia juga berharap tidak ada kendala apapun dalam pembiayaan karhutla dan berharap Pemprov Jambi meningkatkan koordinasi dengan lintas sektoral.


DPRD Provinsi Jambi, lanjutnya, juga telah menganggarkan dana di APBD Perubahan 2023 untuk pembelian alat pengukuran kualitas udara, sehingga bisa mengantisipasi penyakit Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) sebagai  karhutla.


"Berdasarkan informasi yang diterima oleh BPBD Provinsi Jambi, luasan lahan yang terbakar hingga September ini telah mencapai 700 hektare lahan lebih," katanya.


Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi memprediksi fenomena El Nino akan terjadi sampai Desember 2023. Namun pada Oktober mendatang fenomena tersebut  melemah.


Kepala BMKG Provinsi Jambi Ibnu Sulistyo mengatakan akibat El Nino suhu di Provinsi Jambi terasa lebih panas karena adanya peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik.


Meski demikian, BMKG Provinsi Jambi memprediksi fenomena El Nino melemah pada bulan Oktober dan November 2023 karena Angin Munson mulai muncul yang menyebabkan timbulnya awan-awan hujan.


Jadi kemungkinan besar, awal musim hujan di Provinsi Jambi akan terjadi pada awal Oktober. Hal tersebut mempengaruhi atau mengurangi panas di Provinsi Jambi.


"Kemudian pada Desember 2023 mendatang fenomena El Nino akan kembali meningkat dan El Nino kembali menurun pada awal Januari 2024," kata Ibnu Sulistyo.