TANJABBAR - Pelayanan kesehatan RSUD KH Daud Arif Kualatungkal, Jum'at (19/3/21), ditutup, karena semua dokter spesialis mogok kerja. Akibatnya, sejumlah pasien RS terancam terlantar.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Tanjab Barat dr H Abdul Bari SpoG, menjelaskan alasan terjadinya mogok kerja dokter spesialis akibat semua insentif jasa dokter tidak dibayarkan.

"Seperti jasa BPJS, bulan Juni 2020, hampir 9 bulan tidak dibayarkan, selanjutnya insentif pelayanan pasien umum terakhir dibayar Oktober atau hampir 4 bulan tidak dibayarkan. Selanjutnya insentif pelayanan Covid-19 sudah 3 bulan tidak dibayarkan, katanya ada dari pusat," terang dr Abdul Bari.

Ditanyakan apakah telah melakukan kordinasi sama pihak Dirut RSUD atau Dinas Kesehatan sebelumnya? Diakui Ketua IDI, pihaknya sudah berupaya melakukan komunikasi tapi mereka terkesan menghindar.

"Sehinga para dokter spesialis ambil langkah melakukan mogok kerja mulai hari ini, Jum'at (19/3). Jadi mulai hari ini tidak ada pelayanan di RSUD," ujar Ketua IDI Tanjab Barat itu.

Menurut pengakuan Ketua IDI Tanjab Barat, pihaknya disuruh kerja tapi insentif tidak diperhatikan, sementara dokter menurutnya juga butuh biaya makan dan minum.

Sementara itu Dirut RSUD KH Daud Arif Kualatungkal, dr Elfry Syahril, membenarkan adanya mogok lerja para dokter di RSUD Daud Arif.

Dijelaskannya, pihaknya masih melakukan proses penghitungan, hanya saja para dokter kurang sabar.

"InshaAllah hari ini bisa dibayarkan. Itu sudah kita proses, kan kemaren kita cuma minta sabar sehari dua hari dulu. Kalau hari ini bisa, langsung hari ini juga kita cairkan," ungkap dr Elfis.

Dia juga mengakui BPJS juga sudah dibayarkan sampai November 2020. "Intinya kita minta sabar sebentar, karena ini masih dalam proses perhitungan," tandasnya.(med)