Jambi—Pneumonia adalah salah satu infeksi saluran pernapasan yang dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau parasit lainnya. Termasuk kedalam penyakit yang dapat menyebabkan kematian paling banyak di dunia. 


Dalam pengobatannya membutuhkan terapi antibiotik untuk mengatasi infeksi yang disebebakan oleh mikroorganisme terutama bakteri. Membutuhkan kedisiplinan yang tinggi dalam ketaatan minum obat antibiotik dan juga membutuhkan waktu yang tidak singkat. Sering kali pengobatan tidak optimal karena kontrol terhadap indikator keberhasilan penggunaan antibiotik itu sendiri tidak terpantau dengan optimal seperti pemantaua kadar leukosit selama terapi. 


Sebuah penelitian telah dilakukan oleh Mia Audina seorang mahasiswa tugas akhir Prodi Farmasi STIKES Harapan Ibu Jambi dibawah bimbingan ibu apt. Jelly Permatasari, M. Farm dan bapak Medi Andriani, M.Pharm, Sci untuk mengukur hasil pengobatan pneumonia yang menggunakan terapi antibiotik berdasarkan kadar leukosit. 


Terdapat 101 orang pasien pneumonia dalam periode penelitian ini yang menggunakan terapi antibiotik yang terdiri dari 69 perempuan dan 32 laki-laki. Antibiotik yang diberikan pada pengobatan pneumonia ini terdiri dari golongan makrolida, sefalosporin, dan fluorokuinolon. Yang memberikan hasil pengobatan optimal pada kurun waktu pengobatan pada penelitian ini dengan parameter leukosit normal terdapat pada antibiotik Ceftriaxone dan Azithromycin dengan persentase 100% dari jumlah pasien yang menggunakan antibiotik tersebut. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini perlu penyempurnaan dengan penelitian selanjutnya untuk mengetahui lebih lanjut terhadap tingkat kebehasilan pengobatan infeksi pneumonia dengan parameter selain leukosit. 


Peneliti berharap hasil penelitian diatas dapat menjadi acuan selanjutnya untuk melakukan monitoring terhadap hasil pengobatan pneumonia dengan penggunaan antibiotik lainnya. Hal ini guna untuk mengontrol penggunaan antibiotik yang bijak dengan menggunakan indikator yang terukur seperti leukosit dan indikator lainnya agar hasil pengobatan dapat diketahui secara pasti. (Mia)