Jambi, Khamparan.com - Pemerintah Provinsi Jambi sudah melaksanakan penganggaran APBD Provinsi Jambi senilai Rp50 miliar, bangun jalan alternatif untuk mengurai kemacetan angkutan Batubara di Provinsi Jambi.


Ruas jalan alternatif itu berlokasi di Simpang Karmeo-Kilangan kurang lebih sepanjang 48 kilometer hingga kini belum difungsikan.


Menyikapi hal itu Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto mengatakan, seharusnya jalan alternatif itu sudah difungsikan sejak bulan Januari 2023 lalu.


"Oh ya saya kira jalan itu harus difungsikan dan kita berharap segera dibuka," kata Edi Purwanto saat diwawancarai belum lama ini.


Dari berita sebelumnya, Gubernur Jambi Al Haris juga sudah memaparkan mengenai kondisi aktual persoalan angkutan batu bara di Provinsi Jambi bersama Komisi VII DPR RI yang melaksanakan Kunjungan Kerja di Provinsi Jambi, belum lama ini.


Gubernur Al Haris menyampaikan ruas jalan nasional yang mengalami kemacetan itu sepanjang 223.3 kilometer. Dimulai dari ruas jalan Sarolangun-Tembesi-Pelabuhan Talang Duku, dengan titik rawan kemacetan berada di ruas jalan Simpang V Tembesi-Simpang BBC Muara Bulian sepanjang 17 kilometer.

 

"Kita telah mempersiapkan langkah dan penanganan di wilayah terdampak kemacetan dengan mempersiapkan jalan alternatif dari Simpang Karmeo - Kilangan, dan penanganan sistem transportasi di wilayah terdampak kemacetan," ungkapnya.Jambi, - Pemerintah Provinsi Jambi sudah melaksanakan penganggaran APBD Provinsi Jambi senilai Rp50 miliar, bangun jalan alternatif untuk mengurai kemacetan angkutan Batubara di Provinsi Jambi.


Ruas jalan alternatif itu berlokasi di Simpang Karmeo-Kilangan kurang lebih sepanjang 48 kilometer hingga kini belum difungsikan.


Menyikapi hal itu Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto mengatakan, seharusnya jalan alternatif itu sudah difungsikan sejak bulan Januari 2023 lalu.


"Oh ya saya kira jalan itu harus difungsikan dan kita berharap segera dibuka," kata Edi Purwanto saat diwawancarai belum lama ini.


Dari berita sebelumnya, Gubernur Jambi Al Haris juga sudah memaparkan mengenai kondisi aktual persoalan angkutan batu bara di Provinsi Jambi bersama Komisi VII DPR RI yang melaksanakan Kunjungan Kerja di Provinsi Jambi, belum lama ini.


Gubernur Al Haris menyampaikan ruas jalan nasional yang mengalami kemacetan itu sepanjang 223.3 kilometer. Dimulai dari ruas jalan Sarolangun-Tembesi-Pelabuhan Talang Duku, dengan titik rawan kemacetan berada di ruas jalan Simpang V Tembesi-Simpang BBC Muara Bulian sepanjang 17 kilometer.

 

"Kita telah mempersiapkan langkah dan penanganan di wilayah terdampak kemacetan dengan mempersiapkan jalan alternatif dari Simpang Karmeo - Kilangan, dan penanganan sistem transportasi di wilayah terdampak kemacetan," ungkapnya.